Di suatu hari yang cerah, teman lama saya Yoris Sebastian menelepon saya. Yoris ternyata dipercayakan Kompas, harian berita terbesar di Indonesia, untuk mengasuh rubrik baru bertajuk Kompas Klass. Isinya, pembahasan mengenai orang-orang hebat di dunia industri kreatif, yang difoto oleh, hmm, maunya sih fotografer hebat juga (si Yoris mau merayu aja). Edisi perdana menampilkan Wahyu Aditya, yang berkecimpung di dunia animasi.
Jadilah pembahasan asyik soal foto ini bergulir di tengah makan siang yang sedap (ditraktir pula). Yoris mengusulkan untuk memotret Wadit di red carpet, ceritanya sedang ditunggu paparazzi. Saya usulkan untuk memotret Wadit di tengah tokoh-tokoh animasi ciptaannya, yang kebetulan sudah ada kostum ukuran manusianya. Tersatukanlah ide-ide. Lokasi dan logistik, akan diatur oleh tim Kompas.
Saya kenal Wadit di ajang Indonesia Young Creative Entrepreneur Of The Year (IYCEY) yang diadakan British Council di tahun 2006. Sebagai sesama finalis (walau beda kategori), kita sempat ngobrol. Bersahaja, santai, namun fokus dan bervisi jernih, adalah kesan yang saya tangkap.
Pemotretan sendiri melibatkan empat titik lampu, dua dari depan dan dua dari samping. Sederhana. Lokasi di Hotel Santika Jakarta, di tangga dekat restoran, agar kumpulan super heroes bisa berdiri di tangga dan kelihatan semuanya. Lampu-lampu sorot yang ada di latar belakang saya tambahkan di post production, demikian juga dengan warna dan tonality yang sedikit ‘komik’.
Hal yang paling saya perhatikan selama motret adalah kesempurnaan pose dari seluruh orang yang ada di dalam foto. Harus sempurna komposisi, pose dan ekspresinya. Karena saya tahu, saya terlalu malas untuk mengganti dan mencomot orang yang kurang pas dari foto yang lainnya kelak di proses editing.